Menjadi Guru Adalah Prinsip Sepanjang Hayat

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

SETIAP HARI ADALAH KESEMPATAN BARU

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 30 Juli 2024

Tugas Koneksi Antar Materi - Modul 1.3

Meningkatkan nilai-nilai kepemimpinan pada murid melalui kegiatan pembelajaran kolaboratif

oleh : Joni Juli Yandra

Dalam modul 1.1 program Pendidikan Guru Penggerak, kami mempelajari refleksi filosofis dari pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu pokok pemikiran tersebut adalah tujuan pendidikan, yaitu "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat."

Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa proses menuntun ini harus selaras dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Setiap murid memiliki bakat, minat, dan potensi unik yang sudah ada sejak lahir dan tidak bisa dipaksakan. Peran guru adalah menuntun, bukan menuntut siswa untuk menguasai seluruh materi tanpa memperhatikan minat dan bakat mereka.

Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan menciptakan pembelajaran yang berdiferensiasi. Berdasarkan hasil asesmen diagnostik, guru dapat memberikan perlakuan yang berbeda kepada setiap murid sesuai dengan kebutuhan mereka.

Untuk menerapkan modul 1.1 tentang refleksi filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara, seorang guru penggerak harus mengetahui, memahami, dan meresapi nilai-nilai serta peran guru penggerak. Dalam modul 1.2, dijelaskan bahwa penerapan nilai dan peran guru penggerak mendorong guru untuk memahami murid sebagai manusia yang merdeka lahir dan batin.

Nilai-nilai Guru Penggerak:

  1. Mandiri
  2. Reflektif
  3. Kolaboratif
  4. Inovatif
  5. Berpihak pada murid

Peran Guru Penggerak:

  1. Menjadi pemimpin pembelajaran
  2. Menggerakkan komunitas praktisi
  3. Menjadi pelatih bagi guru lain
  4. Menjalin kolaborasi antar guru
  5. Mewujudkan kepemimpinan murid

Dengan memahami dan menerapkan nilai serta peran ini, seorang guru penggerak akan selalu berusaha menuntun siswa, bukan bertindak otoriter atau memaksakan kehendak, dan senantiasa menciptakan inovasi pembelajaran yang menyenangkan.

Materi di modul 1.1 dan 1.2 sangat erat kaitannya dengan modul 1.3 tentang visi guru penggerak. Berangkat dari pemikiran bahwa tugas guru adalah menuntun murid dan memperhatikan nilai serta perannya, maka dirumuskanlah visi tentang murid yang diharapkan di masa mendatang dengan keberadaan guru penggerak.

Visi adalah sebuah mimpi masa depan. Tanpa visi, seorang guru atau institusi pendidikan seperti tim sepak bola tanpa tujuan, hanya berputar-putar di lapangan tanpa arah. Tanpa tujuan, hanya kelelahan yang dirasakan oleh tim yang tidak memiliki tujuan.

Harapan untuk mewujudkan siswa yang religius, berkarakter, cerdas, cakap digital, mandiri, kreatif, santun, mampu meraih cita-cita sesuai kodrat mereka, dan hidup sejahtera lahir dan batin, adalah mimpi dan cita-cita semua guru. Karena pada dasarnya, guru adalah orang tua kedua bagi murid mereka, dan tidak ada orang tua yang menginginkan hal buruk terjadi pada anak-anak mereka.

Untuk mewujudkan visi guru penggerak, diperlukan prakarsa perubahan sebagai pemantik. Pendekatan ATAP (Aset, Tantangan, Aksi, dan Pelajaran) digunakan dalam menyusun prakarsa perubahan tersebut. Prakarsa perubahan yang saya susun adalah "Meningkatkan nilai-nilai kepemimpinan pada murid melalui kegiatan pembelajaran kolaboratif".


Gambar kegiatan praktik ibadah yang dilaksanakan setiap pagi jum'at dengan seluruh petugasnya pelaksanaannya adalah siswa

Prakarsa perubahan yang telah dirancang dikembangkan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA), sebuah pendekatan manajemen perubahan kolaboratif dan berbasis pada kekuatan. Model IA yang digunakan adalah model BAGJA, yang berasal dari Bahasa Sunda yang berarti bahagia. Diharapkan, dengan menggunakan model ini, baik murid maupun guru dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

Buat Pertanyaan Utama 

1. Apa kebiasaan baik yang sudah saya lakukan untuk meningkatkan nilai-nilai kepemimpinan pada siswa?

2. apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai-nilai kepemimpinan pada siswa?

Kebiasaan baik yang sudah saya lakukan adalah melibatkan siswa dalam sebagai panitia dan pelaksana lansung dalam kegiatan-kegiatan di sekolah seperti menyusun petugas piket, mempersiapkan kegiatan praktik ibadah dan selalu membuat mereka dalam kelompo-kelompok kolaboratif.

Ambil Pelajaran

Bagaimanakah membuat kegiatan yang dapat menanamkan nilai-nilai kepemimpinan pada siswa?

Saya belajar dan mencari refrensi ke sekolah-sekolah yang memiliki pengembangan nilai-nilai kepemimpinan dengan baik seperti sekolah alam yang ada di kab.Bungo.

Gali Mimpi

Murid seperti apa yang saya harapkan? 

Melalui berbagai kegiatan dan proyek serta kegiatan pembelajaran kolaboratif setiap siswa diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin, baik pemimpin diri sendiri dan memimpin orang lain melalui berbagai pengalaman-pengalaman yang dapat menumbuhkan nilai-nilai tanggung jawab , disiplin, dan mandiri.

Jabarkan Rencana

Langkah apa yang akan saya lakukan?

Saya melakukan diskusi dengan kepala dan teman sejawat mengenai berbagai program kegiatan di sekolah yang melibatkan siswa untuk terlibat aktif dan menjadi pelaksana lansung dalam berbagai kegiatan di sekolah.  Kemudian menyusun kegiatan-kegiatan tersebut dan memembntuk petugas pelaksananya dari siswa .

Atur Eksekusi

Pertanyaan pada tahapan ini adalah siapa saja yang akan dilibatkan dalam rencana ini? Dan siapa yang dapat mengarahkan serta memantau saat eksekusi dilakukan?

Secara umum kegiatan ini akan dipantau oleh kepala sekolah. Namun masing-masing guru memiliki tugas untuk memastikan bahwa kegiatan di sekolah dapat berjalan dengan baik. Meskipun siswa ditunjuk untuk bekerja sama dalam menyiapkan dan melaksankannya. Seperti kegiatan Upacara Bendera pada hari senin, Praktikk Ibadah pada setiap hari Jum'at, dan kegiatan senam sehat jasmani dan kebugaran setiap pagi sabtu. Siswa diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan ini secara bergantian mulai dari mempersiapkan sampai mengarahkan seluruh siswa disekolah sehingg siswa dapat merasakan dirinya sebagai pemimpin yang memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan di sekolah. 

Dari uraian diatas, Visi guru penggerak saya adalah "Mencetak Pemimpin yang Beriman, Cerdas, dan Mandiri melalui kegiatan dan pembelajaran kolaboratif"

Rabu, 17 Juli 2024

1.2.j. Koneksi Antar Materi - Modul 1.2 Nilai & Peran Guru Penggerak serta kaitannya dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara


Peristiwa:
Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2

Setelah mengikuti materi PGP modul 1.1, saya mendapatkan ilmu dan masukan yang sangat banyak. Di modul ini saya mendapatkan ilmu tentang filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dimana sebagai seorang guru saya memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan dan pengajaran yang menunutun kodrat siswa untuk bisa berkembang secara maksimal. Kodrat alam merujuk pada potensi dan bakat alami yang dimiliki setiap anak sejak lahir. Pendidikan harus menghargai dan mengembangkan potensi ini tanpa mengubah atau memaksakan sesuatu yang bertentangan dengan sifat alami anak. Selanjutnya Kodrat zaman mengacu pada konteks sosial, budaya, dan lingkungan di mana seseorang hidup. Pendidikan harus relevan dengan kebutuhan zaman dan dapat menyiapkan anak untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dalam praktiknya guru harus berpihak kepada murid. Pembelajaran yang berpihak kepada murid adalah pendekatan pendidikan yang menempatkan kebutuhan, minat, dan potensi murid sebagai pusat dari proses pembelajaran. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memberdayakan murid agar mereka dapat mencapai potensi penuh mereka.


Setelah mempelajarai modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Saya mendapat pengetahuan tentang nilai-nilai yang harus dimiliki oleh guru penggerak yaitu Berpihak kepada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Dan peran guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.


Momen yang paling menantang adalah dimana para guru CGP merefleksi apa yang dilakukan selama ini di sekolah. Melalui refleksi dan diskusi di ruang kolaborasi para peserta dapat berbagi praktik baik yang sudah dilaksanakan disekolah masing-masing sehingga dapat memberikan ide-ide baru terkait penerapan filosofi pendidikan Ki hadjar Dewantara di Sekolah.


Kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah bahwa nilai dan peran guru penggerak memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dengan menerapkann filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara melalui konsep merdeka belajar untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

"Gambar persentase dan diskusi di ruang kolaborasi 11.05.BGP JAMBI.LOMOK MANIK"


Perasaan: 
Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan sebatang pohon di tanah gersang yang mendapat siraman air. Seketika mendapatkan energi yang luar biasa untuk tumbuh dan berkembang hingga mampu menaungi dan menghasilkan. Ternyata masih banyak yang harus saya gali dan pelajari untuk dapat merealisasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam konteks pendidikan, metafora ini dapat menggambarkan bagaimana pembelajaran yang berpihak kepada murid dapat menjadi sumber daya yang menghidupkan dan memberdayakan murid, meskipun dalam kondisi yang mungkin tampak tidak mendukung.
Dalam kontek pendidik saya mengibaratkan diri saya sebagai sebatang pohon, sedangkan tanah gersang menggambarkan kondisi dan apa yang telah saya terapkan saat ini, selanjutnya air menggambarkan ilmu-ilmu dan pengelaman yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan pendidikan calon guru penggerak. Dalam konteks siswa saya mengibaratkan siswa saya sebagai sebatang pohon, sedangkan air menggambarkan energi baru yang saya berikan kepada mereka sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat dan komptensinya masing-masing.


Pembelajaran:
Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa...sekarang saya berpikir bahwa peserta didik merupakan objek dalam pembelajaran yang harus saya bentuk sesuai dengan keinginan dan kemampuan saya, sekarang saya berpikir bahwa saya harus membantu peserta didik dalam proses belajar sesuai kebutuhan mereka. Selanjutnya saya juga beranggapan pendidikan hanya tentang memberikan informasi dan ilmu kepada peserta didik. Namun, sekarang saya memahami bahwa pendidikan juga melibatkan pembentukan karakter dan budi pekerti yang baik, serta pentingnya memahami perbedaan individualitas peserta didik dan mengakomodasi kebutuhan mereka secara berbeda.


Penerapan ke depan (Rencana): 
Apa pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak?
Untuk menguatkan peran saya sebagai guru penggerak saya berencana untuk melakukan refleksi diri secara teratur setelah setiap pembelajaran atau interaksi dengan peserta didik. Saya harus memulai dari assemen diagnostik di awal tahun pembelajaran ini untuk mencari tahu potensi, masalah, dan gaya belajar siswa sebagai bekal saya untuk merencanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Saya juga akan terus mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih diferensiasi dan mendorong kolaborasi serta partisipasi aktif dalam pembelajaran. dan saya juga melakukan pengembangan diri dengan terus belajar. Dengan begitu, saya yakin bahwa saya dapat menjadi guru penggerak yang lebih baik dan memberikan dampak positif pada peserta didik saya.
Sebagai ketua KKG PAI Kec. Muko-Muko bathin VII keinginan mengembang kolaborasi dan refleksi saya bertambah kuat. Bahwa saya bisa menggerakkan komunitas ini untuk bersama melakukan berbagai praktik dalam pembelajaran agar menjadi lebih menyenangkan dan diminati siswa.

Selasa, 16 Juli 2024

AKSI NYATA MODUL 1.1

AKSI NYATA MODUL 1.1 
Filosofi Ki Hadjar Dewantara 

Saalam Guru Penggerak " Tergerak, Bergerak, Menggerakkan" 
Joni Juli Yandra, S.Pd. 
Calon Guru Penggerak Angkatan 11
Kabupaten Bungo 


Perasaan saya setelah mengikuti pendidikan guru penggerak modul 1.1 Sebagai guru, saya memahami tujuan pendidikan untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka mencapai kebahagian setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Setelah memahami modul ini saya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang sudah saya lakukan sebelumnya sehingga proses pembelajaran yang saya laksanakan lebih menghamba pada murid. Selanjtnya saya menyadari untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa tidak bisa saya lakukan sendiri, saya harus membangun kolaborasi dengan berbagai elemen sekolah mulai dari pengawas, kepala sekolah, rekan pendidik, dan wali murid agar saya dapat menggali potensi murid dengan tetap memperhaikan karakteristik siswa dalam mempersiapkan murid di masa depan menjadi selamat dan bahagia. Saya sebagai guru lebih tergerak untuk melakukan perbaikan dalam praktik pengajaran di kelas. Selama melakukan perbaikan, saya merasa pembelajaran yang saya laksanakan menjadi lebih menyenangkan, murid lebih bersemangat dan antusias mngikuti pembelajaran.

Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan sebagai berikut :
1. Perubahan pada rancangan pembelajaran yang terpusat pada murid, dengan pendekatan yang menempatkan murid sabagai fokus utama dalam pembelajaran. Sehingga murid bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya.
2. Perubahan metode pembelajaran yang sebelumnya monoton dengan satu metode saja kini sudah lebih bervariasi. Sehingga pembelajaran saat ini lebih interktif, kolaboratif, mandiri dan menyenangkan. Seperti penerapan pembelajaran berbasis game, bebas dari tekanan,dan menyenangkan.
3. Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik yang saya lakukan yaitu Saya berkolaborasi dengan  teman sejawat untuk berdiskusi menyiapkan perangkat pembelajaran serta mempersiapkan lingkungan belajar yang nyaman. Pada kegiatan pembelajaran saya menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk bahan ajar dan LKPD untuk memudahkan murid dalam memperoleh bahan pembelajaran sehingga murid lebih mudah untuk memahami tujuan pembelajaran.

Rangkaian pelaksanaan  (perencanaan, penerapan, dan refleksi) aksi. Pertama saya berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru untuk menyusun materi dan LKPD.  pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik agar  dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar yaitu dapat memahami kalimat-kalimat toyyibah dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.



Pada saat penerapan aksi di kelas, saya membuka pembelajaran dengan ice beraking yang seru dan semangat. Pada awal kegiatan pembelajaran ini terlihat siswa-siswa sangat aktif dan sangat menikmati ice breaking.
Sebagai pertanyaan pemantik saya menanyakan "apakah yang akan mereka ucapkan disaat perut kenyang setelah makan?".
Secara serentak siswa saya menjawab "Alhamdulillah" sambil mengusap perut dan tersenyum. Setelah menjelaskan makna dan tujuan kalimat toyyibah, siswa disusun membuat pola lingkaran, masing-masing anak mendapat satu lembar kertas yang berisi kalimat-kalimat toyyibah yang siap diwarnai. Masing-Masing anak hanya boleh mewarnai dengan satu warna saja dalam waktu satu menit, kemudian masing-masing anak memberikan kertas tersebut ke teman sebelahnya dan menyambung warna yang sudah diberikan oleh teman sebelumnya. Begitu terus berpuutar hingga kalimat-kalimat toyyibah itu diwarnai dengan sempurna.
Setelah pewarnaan selesai, masing-masing anak membacakan kalimat toyyibah yang dipegangnya dan menyampaikan kapan waktunya kalimat tersebut dibacakan secara bergantian. Diakhir pembelajaran, Siswa merefleksikan pembelajaran dengan menyebutkan kalimat-kalimat toyyibah secara bersama-sama.





Testimoni Dari Rekan Sejawat

Umi Kalsum S.Pd.

"Perubahan pembelajaran yang di lakukan oleh Bpk. Joni sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari awal pembelajaran yang sudah sangat terencana dan berkonsultasi dengan teman sesama guru. Sehingga penyusunan materi dan lembar kerja siswa menjadi lebih matang dan siap untuk diterapkan di sekolah. Pada saat penerapan terlihat siswa sangat bahagia dan antusias apalagi pada saat mewarnai kalimat toyyibah secara bergantian, keiatan ini menampakkan bahwa pembelajaran sangat aktif dan terbangun kolaborasi antar siswa dimana siswa harus mampu menyesuaikan warna yang cocok untuk menyambung warna sebelumnya sehingga menjadi sebuah karya yang baik. di akhir pembelajaran terlihat siswa mampu menghafal kalimat-kalimat tersebut tanpa paksaan dan mereka hafal dengan sendirinya pada saat mewarnai tadi."






JURNAL HASIL PEMANTAUAN PEMBELAJARAN DARING (MODUL 1.1)

Kegiatan Mulai Dari 
• Pada modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara adanya prinsip trilogy pendidikan, kodrat alam, dan kodrat zaman hingga konsep manusia merdeka. Dari semua modul 1.1 ini garis merahnya adalah konsep mendidik adalah menuntun. CGP Joni Juli Yandra mengimplementasikan dengan terus menuntun murid tanpa memberikan rasa takut dan menjadikan murid sebagai sahabat agar murid merasa bahagia dalam dunianya. CGP Joni Juli Yandra selalu semangat dan aktif dalam memotivasi teman-teman CGP lainnya. Selain itu, CGP Joni Juli yandra rajin berkomentar dan konsultasi dengan Fasilitator dan Pengajar Praktik.

Kegiatan Eksplorasi Konsep 
Melalui kegiatan menyimak video dan membaca 3 tulisan KHD. CGP Joni Juli Yandra sudah dapat mengenal lebih dekat konsep pemikiran KHD tentang tujuan dan asas Pendidikan berdasarkan pengalaman pembelajaran yang berpusat pada murid (student cener). CGP joni Juli Yandra dapat menyelesaikan tugas di LMS pada kegiatan Eksplorasi konsep dengan baik. 

Kegiatan Ruang Kolaborasi Sesi 1 CGP Joni Juli Yandra hadir tepat waktu pada kegiatan ini dan aktif menyampaikan pendapat serta berbagi pengalaman dengan CGP lainnya di ruang Diskusi Virtual melalui G Meet. CGP Joni Juli Yandra dapat mengikuti kegiatan ini Bersama fasilitator, Pengajar Praktik, dan bekerja sama dengan CGP lainnya yang tergabung dalam kelompok 2 yang berjumlah 5 orang dan ditunjuk sebagai ketua kelompok. 

Kegiatan Ruang Kolaborasi 2 
Pada kegiatan ruang kolaborasi sesi 2, CGP Joni Juli Yandra mengikuti ruang diskusi virtual Bersama fasilitator, pengaar praktik, dan CGP kelas 11.05. BGP JAMBI dengan baik. CGP Joni Juli Yandra tergabung dalam kelompok 2 bertugas sebagai penanggap berkolaborasi dengan 4 CGP lainnya. Yakni CGP Mimiriyanti, CGP Andrea Eka Lara, CGP Nur Haida, dan CGP Nofi Karyani yang mempersentasikan hasil diskusi tentang konsep pemikirn KHD dan kaitannya dengan sosio cultural daerah local. Kegiatan persentase diskusi kelompok berjalan denga lancer, kelompok ini memaparkan budaya Lubuk Larangan yang relevan dengan Pendidikan karakter dan budi pekerti. CGP Joni Juli Yandra menambahkan bahwa konsep tradisi lubuk larangan ini bisa di kembangkan di sekolah dalam membentuk perilaku dan karakter baik pada diri anak terutama dalam hal menjaga lingkungan dan kepatuhan terhadap komitmen Bersama. Selanjutnya kelompok ini sepakat akan terus mengangkat dan mengembangkan budaya kearifan local agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Kegiatan Demonsrasi Kontekstual CGP Joni Juli Yandra membuat tugas kegiatan demonstrasi kontekstual dalam bentuk video yang di unggah di youtube dan memasukkan link ke dalam LMS. Pemamparan yang disampaikan dalam video sangat testruktur dan sistematis serta dilengkapi dengan demostrasi penerapan ide/gagasan sesuai dengan pemikiran KHD. Kegiatan Elaborasi Pemahaman CGP Joni Juli Yandra hadir tepat waktu pada kegiatan elaborasi pemahaman Bersama insturktur nasional Teguh Purwantari pada hari Kamis, 27 Juni 2024. CGP Joni Juliyandra aktif menyimak dan memberikan jawaban atas pertanyaan dari instruktur di Ruang Diskusi Virtual dan mengisi refleksi pada link Padled serta lansung mengsi jurnal penilaian CGP pada instruktur. 

Kegiatan Koneksi Antar Materi 
CGP Joni Juli Yandra membuat tugas kegiatan koneksi antar materi dalam bentuk video yang di unggah di youtube danmemasukkan linknya ke dalam LMS. CGP joni Juli Yandra dapat membuat kesimpulan dan menjawab pertanyaan koneksi antar materi yang ada di LMS dengan baik. CGP Joni Juli Yandra sudah menunjukkan adanya perubahan positif setelah mendalami modul 1.1 yakni dari teacher center menjadi student center, pembelajaran yang menyenangkan dan mengutamakan Pendidikan karakter yang mencerminkan pemikiran KHD. 

Kegiatan Aksi Nyata 
CGP Joni Juli Yandra sangat enjoyable saat melakukan prubahan di kelas. Saat melakukan perubahan, seorang pendidik harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman murid dengan menyesuaikan penggunaan penedkatan, strategi, metode, Teknik pembelajaran, dan media yang mampu melayani berbagai gaya belajar baik audio, visual, dan kinestetik yyang lebih dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi. Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan : Mengenal kodrat murid masing-masing melalui tes dianostik non kognitif, membuat keyakinan kelas dan merancang konsep pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid. Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik: Pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid dikemas dalam bentuk permainan mampu meransang setiap perkembangan murid sesuai dengan usianya. Setiap anak adalah unik, anak memiliki potensi yang berbeda-beda dan tugas seorang pendidik adalah menuntunya. CGP Joni Juli Yandra sudah mendokumentasikan kontribusi nyata penerapan pemikiran Ki Hajar dewantara di sekolah dan membawa perubahan positif mulai dari diri sendiri yang selanjutnya bisa menjadi role model khususnya bagi murid dan juga rekan sejawat.